Skip to main content

Posts

Showing posts from February, 2021

PUISI

  THE LAKE TOBA Bella Tricahayu     Kala itu aku masih kecil Aku terdampar dalam sebuah pulau indah bak surga Kesejukan pagi membuatku tersadar Bahwa aku   sedang tak bermimpi Kemilau air danau toba   menembus relung jiwaku   Danau Toba telah membahana ke setiap penjuru negeri Danau yang indah dengan sejuta pesona yang tak tertandingi Keindahan dan kesejukan berpadu menjadi pasangan yang serasi Yang membuat kita terbang melayang hingga lupa diri   Airnya biru jernih Terbentang luas bak samudra Nikmati alunan gemercik air Memancarkan kedamaian didalamnya   Danau ibarat Indonesia kecil Menampilkan ironi tentang pemandangan yang elok Danau yang terbentuk letusan gunung api raksasa Sebuah daya yang maha dahsyat tersembunyi didalamnya   Inilah Danau Toba Akan kujaga selalu keindahanmu Agar mereka yang belum melihat keindahan dirimu Tetap sama seperti keindahan yang kulihat sekarang ini

Kenapa Wanita Muslimah Harus Berhijab?

          Syariat tentang hijab memperlihatkan bahwa umat islam diajarkan untuk menghargai dirinya sendiri. Dengan menutup aurat, seorang muslimah berarti telah menghormati kemuliaannya sendiri sebagai wanita. Karena sesuatu yang berharga tidak akan pernah dibiarkan terbuka. Hijab bukanlah bermaksud membatasi kaum wanita. Justru beginilah cara Allah melindungi kaum wanita, membebaskannya dari mata-mata jahat kaum lelaki yang penuh tatapan nafsu dan memaksa mereka untuk memandang wanita secara lebih terhormat. Pemakaian hijab diwujudkan dalam bentuk menutupkan kain ke seluruh tubuh kecuali muka dan telapak tangan, mulai dari ujung rambut hingga ujung kaki.      Mengenakan hijab juga akan menjadi self-control bagi seorang muslimah untuk senantiasa berusaha menampilkan akhlak yang mulia. Dia akan berpikir dua kali ketika terlintas niat ingin berbuat maksiat. Karena hijab bukan sekedar keshalihan dari segi penampilan, akan tetapi juga keshalihan dalam hati, perkataan dan perbuatan. ÙˆَÙ‚ُÙ„ْ

KUALITAS PENDIDIKAN INDONESIA

  Sudah banyak didengar komentar tentang mutu pendidikan akhir-akhir ini. Pada umumnya komentar itu tidak dapat dikatakan hanya sebatas wacana, karena anggota masyarakat melihat dan merasakan namun sulit untuk membuktikannya. Hal ini disebabkan karena tidak ada data yang menunjukkan apa dan bagaimana kelemahan yang dikeluhkan masyarakat. Keluhan atau banyaknya komentar masyarakat sebagai pemakai jasa pendidikan terhadap mutu pendidikan (guru) saat ini, setidaknya seperti yang diungkapkan oleh Prof.Dr. Fuad Hasan dalam dialog interaktif TVRI menyatakan bahwa hanya 30 % guru-guru masa kini yang layak mengajar. [1] Terlepas dari pro dan kontra terhadap masalah pendidikan di Indonesia, namun telah terbukti bahwa profesionalisme seorang guru kini di pertanyakan. Kondisi ini yang membuat merosotnya kualitas Pendidikan di indonesia. Oleh karena itu, Pendidikan yang merupakan media atau sarana untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan membawa bangsa ini menuju ke arah pendidikan yang lebih baik.

PEMBELAJARAN MATEMATIKA

  Definisi pembelajaran  pada hakikatnya adalah upaya untuk membelajaran siswa. Dalam upaya membelajaran murid/siswa dapat dirancang tidak hanya berinteraksi dengan guru sebagai satu-satunya sumber belajar, melainkan berinteraksi dengan semua sumber belajar yang mungkin untuk mencapai hasil pembelajaran.               Matematika berasal dari bahasa latin Manthanein atau Mathema  yang berarti belajar atau hal yang dipelajari, Matematika dalam bahasa Belanda disebut Wiskunde atau ilmu pasti yang kesemuanya berkaitan dengan penalaran. Ciri utama matematika adalah penalaran deduktif yaitu kebenaran suatu konsep atau pernyataan diperoleh sebagai akibat logis dari kebenaran sebelumnya sehingga kaitan antar konsep atau pernyataan dalam matematika bersifat konsisten.                Matematika berfungsi mengembangkan kemampuan berhitung, mengukur, menurunkan dan menggunakan rumus Matemtika yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari melalui materi pengukuran dan geometri, aljabar, dan trigonome

PENDIDIKAN ANTI KORUPSI MELALUI MATEMATIKA

  Kita mungkin sudah bosan dengan pemberitaan korupsi di media massa yang kita konsumsi setiap hari. Kita pasrah, karena merasa tak mampu menghindar dari sistem yang korups. Bahkan, kita mungkin tak sanggup lagi mempertahankan idealisme kejujuran karena derasnya arus yang harus dilawan.  Pada tahun 2005, menurut data  political Economic and Risk Consultancy,  Indonesia menempati urutan pertama sebagai negara terkorup di Asia. Jika dilihat dalam kenyataan sehari-hari korupsi hampir terjadi di setiap tingkatan dan aspek kehidupan masyarakat. Tanpa disadari, korupsi muncul dari kebiasaan yang dianggap lumrah dan wajar oleh masyarakat umum. Seperti memberi hadiah kepada pejabat/pegawai negeri atau keluarganya sebagai imbal jasa sebuah pelayanan. Kebiasaan itu dipandang lumrah dilakukan sebagai bagian dari budaya ketimuran. Kebiasaan koruptif ini  lama-lama akan menjadi bibit-bibit korupsi yang nyata. Kebiasaan berperilaku koruptif yang terus berlangsung dikalangan masyarakat salah satunya

SEJARAH BILANGAN

  Bilangan sejak pertamakali digunakan hanyalah untuk menghitung dan mengingat jumlah. Lambat laun, setelah para ahli matematika menambah perbendaharaan simbol dan kata-kata yang tepat untuk mendefenisikan bilangan, bahasa matematimatika ini menjadi sesuatu yang penting dalam setiap perubahan kehidupan. Bilangan selalu hadir dan dibutuhkan dalam sains, teknologi, dan ekonomi bahkan dalam dunia musik, filosofi, dan hiburan. Dahulu kala, ketika orang primitif hidup di gua-gua dengan mengandalkan makanannya dari tanaman dan pepohonan di sekitar gua atau berburu untuk sekali makan, kehadiran bilangan, hitung-menghitung, atau matematika tidaklah selalu dibutuhkan. Tetapi, setelah mereka mulai hidup untuk persediaan makanan, mereka harus menghitung berapa banyak ternak miliknya dan milik tetangganya atau berapa banyak persediaan makanan saat ini, mulailah mereka membutuhkan dan menggunakan hitung menghitung. Pada awalnya cukuplah menggunakan konsep lebih sedikit dan lebih banyak untuk melaku

PERAN BUDAYA PADA DUNIA SEKOLAH

  Anak atau remaja yang tinggal disuatu daerah tertentu akan mempunyai karakteristik yang berbeda dengan remaja di daerah lain. Untuk mengetahui karakteristik anak atau remaja di suatu daerah tertentu, terlebih dahulu harus mengetahui karakteristik budaya masyarakat setempat, tylor mengarikan budaya sebagai “......that complex whole which includs knowledge, belief, art, morals, laws, customs, and any other capabilities and habits acquired by man as a member of society” (dalam Brameld, 1957). Budaya merupakan suatu kesatuan yang unik bukan jumla dari bagian-bagian. Suatu kemampuan kreasi manusia yang immaterial, berbentuk bagian. Suatu kemampuan psikologis seperti ilmu pengetahuan, kepercayaan, seni dan sebagainya. Budaya dapat berbentuk fisik seperti seni, dapat jga berbentuk kelompok-kelompok masyarakat, atau hal lainna, sebagai realitas objektif yang diperoleh dari lingkungan dan tidak terjadi dalam kehidupan manusia terasing, melainkan dalam kehidupan suatu masyarakat. Koentjaningra

DASAR-DASAR PENALARAN MORAL DALAM PENDIDIKAN

               Menurut Lillie, kata moral berasal dari kta mores (bahasa latin) yang berarti tata cara dalam kehidupan atau adat istiadat (Pratidarmanasiti, 1991). Dewey mengatakan bahwa moral sebagai hal-hal yang berhubungan dengan nilai-nilai susila (Ginder, 1978). Sedangkan baron, dkk. (1980) mengatakan bahwa moral adalah hal-hal yang berhubungan dengan larangan dan tindakan yang membicarakan salah atau benar. Oleh Magnis-Suseno (1987) dikatakan bahwa kata moral selalu mengacu pada baik dan buruknya manusia sebagai manusia sehingga bidang moral adalah bidang kehidupan manusia dilihat dari segi kebaikkannya sebagai manusia. Norma-norma moral adalah tolak ukur yag dipakai masyarakat untuk mengukur kebaikan seeseorang. Menurut Magnis-Suseno, sikap moral yang sebenarnya disebut moralitas. Ia mengartikan moralitas sebagai sikap hai orang terngkap dalam tindakan lahiriah. Moralitas terjadi apabila orang mengambil sikap yang baik karena ia sadar akan kewajiban dan tanggung jawab dan bukan

TRIK DAN TAKTIK MENGAJAR

  Bagaimana  melakukannya ? 1.        Siapkan satu set prompt atau pertanyaan yang harus dijawab siswa. Pertanyaan ini sebaiknya disusun dalam urutan logis ,diberi huruf A,B,C,D... dibelakang ,dan dibuat menjadi pak kartu secukupnya sehingga satu pak untuk tiap kelompok . 2.        Siswa bekerja dalam kelompok berenam. Tiap kelompok  duduk dimeja  dengan pak kartunya di tengah meja,muka di bawah ,dengan kartu A di atas . Mereka juga punya dadu. Tiap orang memiliki nomor,1-6. 3.        Kelompok menentukan siapa mulai duhulu. Pemain pertama melempar dadu dan orang dengan nomer yang ditunjukkan dadu mengambil kartu pertama dan merespons prompt atau pertayaannya. 4.        Pemain kedua melempar dadu. Orang dengan angka yang keluar mengambil kartu B dan memberi respons .... dan seterusnya berkrliling sampai kartunya habis. Kaerna prompt atau pertanyaannya berkaitan,dan kaerena tidak seorang pun tahu siapa berikutnya ,semua harus terus memperhatikan. Aplikasi nya dalam matematika ·